![]() |
Kenapa Atap Spandek Gampang Bocor Cek Ini! |
1. Mengenal Material Atap Spandek
Atap spandek terbuat dari campuran bahan aluminium dan seng, dengan komposisi umum 55% aluminium, 43% seng, dan sisanya berupa silikon. Kombinasi ini membuatnya memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap korosi, ringan, dan mudah dibentuk. Atap spandek sering digunakan untuk bangunan komersial, rumah tinggal, hingga gudang.
Selain itu, spandek biasanya memiliki lapisan pelindung tambahan seperti cat, yang memberikan nilai estetika sekaligus perlindungan dari karat. Namun, sifat dasar materialnya juga memiliki kelemahan tertentu yang dapat berkontribusi terhadap kebocoran.
2. Penyebab Atap Spandek Gampang Bocor
Berikut adalah beberapa penyebab utama yang sering membuat atap spandek mudah bocor:
a. Ketebalan Material yang Tidak Memadai
Salah satu penyebab utama adalah penggunaan atap spandek dengan ketebalan yang terlalu tipis. Atap spandek tersedia dalam berbagai ketebalan, mulai dari 0,25 mm hingga 0,50 mm. Ketebalan yang lebih tipis tentu lebih rentan terhadap kerusakan, terutama jika terkena benturan keras atau cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai angin kencang.
b. Kesalahan Pemasangan
Proses pemasangan yang kurang tepat juga menjadi penyebab utama kebocoran. Contoh kesalahan meliputi:
Penempatan sekrup yang tidak sesuai sehingga menyebabkan celah.
Jarak antar lembaran spandek yang terlalu lebar, sehingga tidak rapat.
Tidak adanya sealant atau perekat khusus pada sambungan antar lembaran.
Kesalahan pemasangan ini dapat menciptakan celah yang menjadi jalan masuk air hujan.
c. Perubahan Cuaca Ekstrem
Atap spandek memiliki sifat yang mudah memuai dan menyusut akibat perubahan suhu. Ketika terkena panas matahari, spandek akan memuai, dan saat malam hari atau musim hujan, material ini menyusut. Proses ini jika berlangsung terus-menerus dapat menyebabkan keretakan kecil yang menjadi sumber kebocoran.
d. Korosi dan Karat
Meski spandek dirancang tahan terhadap korosi, faktor lingkungan seperti polusi, kelembapan tinggi, atau paparan air hujan secara terus-menerus dapat mempercepat terjadinya karat. Apabila lapisan pelindungnya mulai terkikis, risiko kebocoran pun meningkat.
e. Usia Material
Tidak bisa dipungkiri, setiap material memiliki usia pakai tertentu. Atap spandek yang sudah digunakan dalam waktu lama cenderung mengalami penurunan kualitas, seperti lapisan pelindung yang mulai hilang, retakan, atau bahkan lubang kecil yang muncul secara alami.
3. Cara Mencegah Kebocoran pada Atap Spandek
Untuk meminimalkan risiko kebocoran, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:
a. Pilih Material dengan Ketebalan yang Sesuai
Saat membeli atap spandek, pastikan Anda memilih ketebalan material yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk rumah tinggal, disarankan menggunakan ketebalan minimal 0,30 mm. Jika bangunan berada di area dengan cuaca ekstrem, pilih ketebalan yang lebih tinggi.
b. Gunakan Jasa Pemasangan Profesional
Pemasangan atap spandek membutuhkan keahlian khusus. Pastikan Anda menggunakan jasa profesional yang sudah berpengalaman. Pemasangan yang tepat akan mengurangi risiko kebocoran akibat celah atau sambungan yang kurang rapat.
c. Lakukan Perawatan Secara Berkala
Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini. Bersihkan atap dari kotoran seperti daun, ranting, atau debu yang dapat menyumbat saluran air. Jika ditemukan karat atau retakan kecil, segera lakukan perbaikan.
d. Tambahkan Lapisan Pelindung Tambahan
Untuk meningkatkan daya tahan, Anda bisa menambahkan lapisan cat anti-karat atau waterproofing. Langkah ini akan memberikan perlindungan ekstra terhadap kerusakan akibat cuaca dan korosi.
e. Pastikan Sistem Drainase Berfungsi Baik
Sistem saluran air yang buruk dapat menyebabkan genangan di atap, yang lama-kelamaan akan merusak material spandek. Pastikan talang air dan pipa pembuangan selalu bersih dan berfungsi dengan baik.
4. Cara Memperbaiki Kebocoran pada Atap Spandek
Jika atap spandek Anda sudah mengalami kebocoran, langkah-langkah berikut dapat membantu memperbaikinya:
a. Identifikasi Sumber Kebocoran
Cari tahu lokasi tepatnya kebocoran. Perhatikan sambungan antar lembaran, sekrup, atau area yang sudah berkarat.
b. Gunakan Sealant Khusus
Untuk celah kecil, gunakan sealant atau perekat khusus untuk atap spandek. Produk ini dapat menutup celah dan mencegah air masuk.
c. Ganti Bagian yang Rusak
Jika ditemukan bagian yang sudah terlalu parah, seperti lubang besar atau lapisan yang terkikis, pertimbangkan untuk mengganti lembaran tersebut.
d. Tambahkan Lapisan Waterproofing
Setelah memperbaiki kebocoran, tambahkan lapisan waterproofing sebagai perlindungan tambahan.
5. Kelebihan dan Kekurangan Atap Spandek
Sebagai bahan pertimbangan, berikut adalah kelebihan dan kekurangan atap spandek:
Kelebihan:
Ringan dan mudah dipasang.
Tahan terhadap karat dan cuaca ekstrem (dengan perawatan yang tepat).
Estetis dan tersedia dalam berbagai warna.
Umur pakai relatif lama (10-20 tahun, tergantung kualitas).
Kekurangan:
Rentan bocor jika pemasangan tidak tepat.
Mudah memuai dan menyusut akibat perubahan suhu.
Menimbulkan suara bising saat hujan deras.
Harga relatif lebih mahal dibandingkan material lain seperti seng biasa.
Penutup
Atap spandek adalah pilihan yang praktis dan estetis untuk berbagai jenis bangunan. Namun, agar tidak mudah bocor, penting untuk memilih material berkualitas, melakukan pemasangan yang tepat, serta merawatnya secara rutin. Dengan langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang benar, atap spandek dapat bertahan lama dan tetap berfungsi optimal.
Jadi, jika Anda sedang merencanakan pemasangan atau perawatan atap spandek, pastikan untuk mempertimbangkan tips di atas agar terhindar dari masalah kebocoran. Dengan demikian, investasi Anda pada atap spandek akan memberikan manfaat maksimal untuk jangka panjang.
Post a Comment